Kamis, 11 April 2013

Endometriosis, Penyebab Indometriosis, Gejala Endometriosis


Endometriosis, Penyebab Indometriosis, Gejala Endometriosis

ENDOMETRIOSIS

Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim. 


Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. 
Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium(indung telur) dan ligamen penyokong rahim. 
Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. 
Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru. 




Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan).  
Faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun dan kulit putih. 


Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. 
Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim. 


PENYEBAB ENDOMETRIOSIS

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
  1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur) 
    Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
  2. Teori sistem kekebalan 
    Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
  3. Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya. 


Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada: 

  • Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
  • Siklus menstuasi 27 hari atau kurang
  • Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal
  • Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih
  • Orgasme ketika menstruasi. 


  • GEJALA


    Endometriosis bisa menyebabkan: 

  • Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
  • Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
  • Kemandulan
  • Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual). 

    Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih. 

    Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). 
    Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba. 

    Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali. 
  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar